Lorem ipsum
Sejumlah saham terpantau melesat, mulai dari saham CITY hingga TEBE dengan lonjakan harga 25% sampai 34%.
Adapun total nilai transaksi di bursa hari ini mencapai Rp 22,87 triliun. Sebanyak 424 saham naik, sedangkan 270 saham turun dan 262 saham stagnan. Volume perdagangan sebanyak 30,54 miliar saham dengan frekuensi sebanyak 2,383 juta kali.
Semua sektor saham mengalami penguatan pada penutupan pasar hari ini. Penguatan paling besar terjadi di sektor properti sebesar 3,65%. Diikuti sektor barang konsumen non-primer sebesar 2,07% dan sektor transportasi sebesar 1,85%.
Selanjutnya, sektor barang konsumen primer juga menguat sebesar 1,81%. Diikuti sektor infrastruktur 1,66%, sektor perindustrian 1,64%, sektor keuangan 1,52%.
Sebaliknya, penguatan dialami sektor barang baku sebesar 1,29%, sektor teknologi 1,19%, sektor kesehatan 0,85%, dan sektor energi 0,03%.
Pilarmas menjelaskan, BI mempertahankan BI-Rate sebesar 4,75%, namun demikian BI mengungkapkan akan terus mencermati efektivitas transmisi kebijakan moneter longgar yang telah ditempuh, prospek pertumbuhan ekonomi dan inflasi, serta stabilitas nilai tukar rupiah dalam memanfaatkan ruang penurunan suku bunga BI-Rate lebih lanjut hal ini dengan ekspektasi inflasi rendah hingga tahun 2026.
"Keputusan BI tersebut juga memberikan petunjuk bagaimana kontrol dan independensi BI dalam mengambil kebijakan moneternya," tulis Pilarmas dalam risetnya, Kamis (23/10/2025).
Pilarmas mengatakan, IHSG hari ini ngebut di saat indeks saham Asia cenderung bergerak melemah, pasar tampaknya terus memantau berita terkait adanya laporan bahwa Amerika Serikat (AS) akan membatasi ekspor ke China terkait perangkat lunak AS, tentunya ini akan meningkatkan potensi memanas hubungan kedua negara tersebut.
"Namun demikian sentimen membaik setelah Presiden Donald Trump mengatakan pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping dijadwalkan, tentunya ini harapan pasar dapat meredakan ketegangan hubungan AS-China," papar Pilarmas.